Tak sedikit penulis sebenarnya sudah menerapkan kebiasaan yang membantu konten mereka naik di peringkat Google tanpa sadar. Beberapa kebiasaan alami yang lahir dari keinginan untuk menulis dengan baik dan bermanfaat justru menjadi faktor penting dalam performa SEO.
Menariknya, kebiasaan-kebiasaan ini berawal dari bagaimana penulis berpikir, merangkai ide, dan menjaga kualitas tulisannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kebiasaan “tanpa disadari” yang sering dilakukan para penulis hebat dan bagaimana kamu bisa menumbuhkannya secara konsisten agar kontenmu semakin kuat di hasil pencarian.
#1. Menulis dengan Niat Memberi Manfaat, Bukan Sekadar Mengejar Ranking
Beberapa penulis tanpa sadar memprioritaskan value dibandingkan optimasi. Justru inilah yang disukai Google. Google kini semakin pintar dalam mendeteksi “kepuasan pembaca” dibandingkan dengan kepadatan kata kunci.
Ketika seseorang menulis dengan tujuan membantu pembaca, menjawab pertanyaan mereka, atau memberi solusi nyata, kontennya akan terasa lebih natural, informatif, dan mudah dipahami.
Kebiasaan ini membuat penulis lebih fokus pada kejelasan ide dan alur tulisan, bahkan tidak terlalu memperdulikan struktur SEO. Artikel mereka cenderung punya dwell time lebih lama, tingkat bounce lebih rendah, dan sering dibagikan secara organik.
#2. Konsisten Menggunakan Bahasa yang Alami dan Mengalir
Penulis yang baik biasanya tidak terlalu memikirkan “seberapa SEO-friendly” setiap kalimat mereka. Mereka menulis seperti sedang berbicara kepada pembaca dengan menggunakan bahasa yang alami, ritme yang enak dibaca, dan struktur yang mudah diikuti.
Tanpa disadari, gaya menulis seperti ini membantu mesin pencari memahami konteks tulisan dengan lebih baik.
Google semakin menilai keaslian dan keterbacaan sebagai sinyal penting. Artikel yang mengalir dengan alami cenderung lebih mudah dipahami oleh pembaca dan algoritma, karena topik utamanya jelas dan tidak terjebak dalam repetisi kata kunci yang kaku.
#3. Rajin Memperbarui dan Menyempurnakan Tulisan Lama
Tanpa sadar, banyak penulis yang memiliki kebiasaan “rewriting” kecil dengan cara menyempurnakan kalimat, menambah data baru, atau memperbaiki struktur tulisan lama agar lebih relevan.
Kebiasaan sederhana ini ternyata sangat berdampak besar terhadap SEO. Google menyukai konten yang up-to-date karena dianggap lebih akurat dan bermanfaat bagi pembaca masa kini.
Selain itu, memperbarui tulisan juga memberi sinyal bahwa situsmu aktif dan terus berkembang. Artikel yang dulu hanya biasa-biasa saja bisa tiba-tiba naik peringkat setelah disegarkan dengan sudut pandang baru, referensi terkini, atau tambahan informasi yang lebih lengkap.
#4. Membaca Banyak Referensi Sebelum Menulis
Penulis yang gemar riset biasanya tidak sadar bahwa kebiasaannya itu memberi dampak besar pada SEO.
Dengan membaca berbagai sumber, mereka memahami topik secara lebih mendalam dan akhirnya mampu menulis konten yang komprehensif, bernilai tinggi, dan memuat keyword variations secara alami. Artikel mereka menjawab lebih banyak pertanyaan pembaca dan dianggap lebih relevan oleh Google.
Selain memperkaya isi tulisan, kebiasaan ini juga membantu penulis menemukan celah informasi yang belum banyak dibahas kompetitor. Google sangat menyukai konten yang menyajikan insight baru, bukan sekadar mengulang apa yang sudah ada.
#5. Memperhatikan Struktur dan Kenyamanan Membaca
Tanpa disadari, banyak penulis sudah menerapkan prinsip on-page SEO hanya karena ingin pembacanya betah. Mereka membagi tulisan ke dalam subjudul yang jelas, membuat paragraf pendek, dan menggunakan poin-poin untuk memudahkan pemahaman.
Bagi pembaca, hal ini membuat konten terasa ringan. Bagi Google, ini menandakan struktur yang rapi dan mudah diindeks.
Kebiasaan kecil seperti menambahkan transisi antarbagian atau kalimat pembuka yang mengalir juga membantu mempertahankan perhatian pembaca lebih lama.
Inilah yang kemudian meningkatkan metrik keterlibatan seperti time on page dan scroll depth, yang merupakan dua indikator penting yang memperkuat sinyal SEO.
#6. Menyisipkan Media Pendukung seperti Gambar dan Video
Penulis yang sadar pentingnya pengalaman membaca sering menambahkan elemen visual untuk memperkaya konten mereka. Salah satu kebiasaan yang tanpa disadari meningkatkan performa SEO adalah menyertakan video iklan atau visual relevan di dalam artikel.
Google menilai halaman dengan beragam jenis media sebagai lebih menarik dan informatif, karena mampu menjelaskan topik dengan cara yang lebih interaktif.
Penutup
Menariknya, semua kebiasaan di atas datang dari niat tulus untuk menulis dengan baik. Ketika penulis berfokus pada pembaca, menjaga kualitas, dan memperbarui karyanya secara konsisten, dampak positif terhadap peringkat di Google akan mengikuti dengan sendirinya.
Algoritma hanya berusaha meniru perilaku manusia, jadi semakin manusiawi tulisanmu, semakin besar peluangnya untuk ditemukan.
Jadi, daripada terjebak dalam hitungan kata kunci dan rumus optimasi, fokuslah pada kebiasaan yang membuatmu menjadi penulis yang lebih peka, informatif, dan bernilai. Karena pada akhirnya, tulisan yang bermanfaat dan autentik akan disukai pembaca sekaligus dihargai oleh Google.









