Apakah Anda tahu bahwa hampir 70% pengunjung e-commerce meninggalkan keranjang belanja tanpa membeli? Ini terjadi di semua industri pada tahun 2022. Jika Anda bisa mengurangi tingkat ini, pendapatan bisnis Anda bisa naik hingga 30%.
Abandoned cart adalah masalah besar bagi banyak bisnis e-commerce. Penting untuk mengerti penyebabnya agar bisa menemukan cara mengatasinya. Biaya tambahan, proses pembayaran yang sulit, dan kurangnya transparansi adalah beberapa alasan utama.
Tapi, ada solusi. Penelitian menunjukkan bahwa 74% pembeli yang meninggalkan keranjang belanja bisa dipersuasi untuk membeli kembali. Ini berarti, dengan strategi komunikasi yang tepat, Anda bisa meningkatkan peluang penjualan.
Kami akan membahas cara mengurangi abandoned cart. Ini termasuk optimasi proses checkout, email marketing, dan transparansi biaya pengiriman. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa meningkatkan penjualan dan memperkuat loyalitas pelanggan.
Apa Itu Abandoned Cart?
Abandoned cart adalah ketika seseorang menambahkan barang ke keranjang belanja online tapi tidak selesai transaksinya. Ini mirip dengan memasukkan barang ke troli di toko fisik lalu meninggalkannya. Masalah ini penting untuk dianalisis agar bisnis online bisa mengatasi masalah ini.
Sebagian besar calon pembeli meninggalkan keranjang belanja mereka. Mereka sering kali memiliki lebih dari dua barang di keranjang. Dalam satu bulan, ada sepuluh calon pembeli dengan total belanja lebih dari Rp500.000,00 yang meninggalkan keranjang mereka.
Biaya pengiriman yang mahal sering kali menjadi alasan utama. Juga, jika pembeli harus membuat akun terlebih dahulu, mereka sering kali mengurung niat mereka. Jika toko online tidak memiliki sertifikat SSL, keamanan pembayaran menjadi masalah.
Proses check out yang rumit juga bisa membuat pembeli bingung. Kekurangan penawaran kupon promo atau diskon produk juga bisa menjadi alasan. Penting bagi bisnis online untuk menganalisis dan menemukan penyebab utama masalah ini.
Penyebab Masalah Abandoned Cart dalam E-commerce
Sebelum kita membahas cara mencegah abandoned cart, penting untuk tahu apa yang membuat pelanggan meninggalkan keranjang belanja mereka. Ada beberapa faktor umum yang menyebabkan masalah ini:
Munculnya Biaya Tambahan yang Tinggi
Salah satu penyebab utama adalah biaya tambahan yang tinggi. Hampir 67% kasus abandoned cart terjadi saat penambahan produk. Biaya pengiriman yang tidak jelas sering kali membuat pelanggan terkejut. Penting untuk memberikan informasi biaya yang jelas sejak awal.
Pembuatan Akun Secara Paksa
Memaksa pelanggan membuat akun sebelum pembelian tidak efektif. Pelanggan enggan melanjutkan pembelian jika harus membuat akun. Menawarkan opsi guest checkout meningkatkan kenyamanan pelanggan dan mengurangi abandoned cart.
Proses Pembayaran yang Memakan Waktu
Proses pembayaran yang lama bisa jadi pemicu. Pelanggan mungkin tidak menyelesaikan pembelian jika merasa prosesnya terlalu lama. Mempercepat proses checkout efektif mengatasi masalah ini.
Tidak Dapat Menghitung Total Biaya
Ketidakmampuan menghitung total biaya secara tepat juga meningkatkan abandoned cart. Pelanggan cenderung meninggalkan keranjang jika tidak jelas biaya. Transparansi dalam penjelasan biaya penting sebagai strategi penanggulangan.
Pengiriman yang Lambat dan Opsi Pengiriman Terbatas
Pengiriman yang lambat dan terbatasnya opsi pengiriman juga menyebabkan pelanggan meninggalkan keranjang. Pastikan menawarkan berbagai pilihan pengiriman yang cepat dan memberikan informasi waktu pengiriman yang jelas.
Strategi Mengatasi Abandoned Cart di Bisnis Anda
Mengatasi keranjang belanja yang ditinggalkan adalah tantangan besar di e-commerce. Institut Baymard menunjukkan bahwa sekitar 70% pembeli online meninggalkan keranjang mereka. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi mengatasi abandoned cart.
Salah satu cara adalah dengan mengirim email pemulihan keranjang. Email yang dirancang dengan baik bisa membawa pelanggan kembali. Menambahkan logo merek di email meningkatkan efeknya.
Optimalkan keranjang belanja dengan menawarkan kupon diskon atau informasi penawaran terbaru. Ini membuat pelanggan merasa mendapat nilai lebih dan mendorong mereka untuk segera membeli.
Gunakan email yang menyertakan daftar produk yang ditinggalkan dan panggilan bertindak yang jelas. A/B testing pada elemen email juga meningkatkan konversi.
Untuk mengatasi abandoned cart, Anda perlu pendekatan yang lebih luas. Sederhanakan proses checkout, berikan berbagai opsi pembayaran, dan pastikan situs web cepat. Exit-intent popup yang menawarkan insentif saat pelanggan hampir meninggalkan situs juga efektif.
Gunakan teknologi dan analisis data untuk mengatasi abandoned cart. Kampanye email pemulihan, iklan penargetan ulang, dan metode kreatif lainnya efektif mengurangi keranjang belanja yang terbengkalai. Ini meningkatkan konversi dan pengalaman belanja pelanggan.
Mengoptimalkan Proses Checkout
Mengoptimalkan proses checkout sangat penting. Di industri e-commerce, tingkat pengabaian keranjang belanja mencapai 76%. Ini menunjukkan pentingnya solusi efektif untuk keranjang belanja yang ditinggalkan.
Proses checkout yang cepat dan mudah sangat membantu. Ini bisa mengurangi peluang pelanggan meninggalkan keranjang belanja mereka.
Desain Checkout yang Sederhana dan Cepat
Desain checkout yang sederhana dan cepat sangat penting. Menurut studi, proses checkout yang rumit sering kali menyebabkan pelanggan meninggalkan keranjang belanja.
Dengan mengurangi jumlah entri data dan menyediakan navigasi yang jelas, Anda bisa mengatasi keranjang belanja ditinggalkan. Ini juga meningkatkan konversi.
Opsi Guest Checkout
Penyediaan opsi guest checkout adalah solusi efektif. Ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian tanpa mendaftar.
Penelitian menunjukkan bahwa checkout tamu meningkatkan pembelian. Ini karena meminimalkan persyaratan registrasi, membuat strategi ini efektif.
Pilihan Pembayaran yang Beragam
Menyediakan berbagai opsi pembayaran penting. Pelanggan menghargai fleksibilitas dalam metode pembayaran. Ini meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengurangi tingkat abandonment.
Ada berbagai pilihan pembayaran, seperti kartu kredit, transfer bank, dan e-wallet. Ini memperluas aksesibilitas bagi berbagai kalangan pelanggan, menjadikan solusi ini efektif.
Upaya Memulihkan Abandoned Cart
Memulihkan keranjang belanja yang ditinggalkan sangat penting untuk meningkatkan penjualan online. Salah satu cara efektif adalah dengan menggunakan email marketing. Ini juga bisa diikuti dengan iklan yang ditargetkan secara spesifik.
Menggunakan Email Marketing
Email marketing sangat membantu untuk memulihkan pelanggan yang meninggalkan keranjang. Meskipun hanya sekitar 18% yang membuka email, ini tetap penting. Ini lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru.
Strategi ini bisa memulihkan hingga sepertiga keranjang yang ditinggalkan jika dilakukan dengan baik.
Mengirim Email Rangkaian yang Efektif
Sebuah rangkaian email yang baik biasanya terdiri dari tiga pesan. Pesan pertama dikirim segera setelah keranjang ditinggalkan. Ini mengingatkan pembeli tentang produk yang tertinggal.
Pesan kedua menawarkan diskon atau pengiriman gratis. Ini bisa meningkatkan konversi, terutama bagi pelanggan yang ragu-ragu. Pesan ketiga menawarkan diskon personal dan waktu terbatas. Ini menciptakan rasa urgensi dan menawarkan produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Penargetan Ulang dengan Iklan
Penargetan ulang dengan iklan juga penting dalam memulihkan keranjang belanja. Iklan yang terpersonalisasi di media sosial atau Google bisa mengingatkan pelanggan tentang produk yang ditinggalkan. Pendekatan ini efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan pemulihan pembelian dalam 24 jam pertama.
Transparansi dan Kepercayaan Pelanggan
Dalam dunia e-commerce, transparansi dan kepercayaan pelanggan sangat penting. Ini bisa mengurangi tingkat abandoned cart yang mencapai 70% dari total transaksi online. Ada beberapa cara untuk mencapai ini.
Transparansi Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman yang tinggi sering kali menyebabkan pelanggan meninggalkan keranjang belanja. Penting untuk menyajikan biaya pengiriman secara jelas. Ini membantu membangun kepercayaan pelanggan dan menurunkan tingkat abandoned cart.
Membangun Kepercayaan Melalui Ulasan Produk
Ulasan produk positif sangat penting. Menampilkan testimoni dari pelanggan lain membantu membangun kepercayaan. Ini menciptakan lingkungan di mana pelanggan lebih yakin untuk menyelesaikan transaksi.
Penggunaan Live Chat Support
Live chat support juga efektif untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Pelayanan cepat dan responsif melalui live chat memberikan jawaban real-time. Ini mengurangi kebingungan dan ketidakpastian yang menyebabkan pelanggan meninggalkan keranjang belanja.
Strategi Membuat Kampanye Pemasaran Otomatis
Kampanye pemasaran otomatis sangat efektif untuk meningkatkan strategi pemasaran. Ini membuat interaksi dengan pelanggan lebih personal dan relevan. Keuntungan utamanya adalah kemampuannya untuk mengotomatisasi interaksi dengan pelanggan.
Menggunakan kampanye pemasaran otomatis bisa membantu bisnis e-commerce. Ini membantu memulihkan keranjang belanja yang ditinggalkan dan meningkatkan konversi. Data menunjukkan bahwa email drip marketing bisa meningkatkan penjualan hingga 80% dan pendapatan 7 kali lipat.
Kampanye email marketing yang dipersonalisasi bisa meningkatkan click rates hingga 139%. Bisnis yang menggunakan drip marketing juga bisa meningkatkan leads siap beli 50% di sektor B2B, dengan biaya yang lebih rendah.
Untuk memaksimalkan strategi pemasaran, penting untuk memantau beberapa metrik kunci. Pastikan email campaign Anda memiliki “Open Rate” minimal 20% dan “Click Through Rate” (CTR) di atas 15%. Ini menunjukkan keberhasilan kampanye Anda. Penting juga untuk memperhatikan unsubscribe rates untuk mengoptimalkan konten dan mengurangi churn pelanggan.
Automasi email marketing bisa menghemat waktu dan sumber daya secara signifikan. Dengan tools automation, Anda bisa menjalankan kampanye berbasis pemicu dan perilaku secara efisien. Segmentasi email berdasarkan kriteria dan data perilaku membuat kampanye lebih relevan dan menarik.
Kampanye pemasaran otomatis lebih dari sekedar mengirim email. Ini tentang membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan. Dengan strategi yang tepat dan penggunaan data yang efektif, Anda bisa meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.
Kampanye pemasaran otomatis sangat penting untuk meningkatkan efektivitas email marketing. Dengan implementasi yang tepat, bisnis Anda bisa meningkatkan konversi, mengurangi abandoned cart, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menggunakan Teknologi dan Data untuk Meningkatkan Pengalaman Belanja
Dalam era digital, teknologi dan analisis data yang akurat sangat membantu. Mereka meningkatkan pengalaman belanja online. Berbagai alat dan strategi tersedia untuk pemilik e-commerce.
Analisis Data dan Testing
Analisis data e-commerce dan testing efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Anda bisa mengetahui apa yang bekerja dan apa yang tidak. A/B testing membandingkan dua versi situs untuk melihat mana yang lebih baik.
Optimalisasi Situs Web dan Kecepatan Loading
Optimalisasi kecepatan situs sangat penting. Sekitar 53% pelanggan meninggalkan halaman jika loading page lebih dari tiga detik. Ini meningkatkan peluang konversi dan kepuasan pelanggan.
Pemanfaatan Chatbot untuk Layanan Pelanggan
Chatbot penting dalam manajemen layanan pelanggan. Mereka menawarkan dukungan 24 jam. Chatbot memberikan rekomendasi produk, menjawab pertanyaan, dan memandu pelanggan.
Penggunaan teknologi seperti analisis data, optimalisasi kecepatan, dan chatbot menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik. Ini membantu e-commerce tetap kompetitif di pasar yang ketat.
Tips Efektif untuk Mengatasi Masalah Abandoned Cart
Menurunkan tingkat abandoned cart yang rata-rata mencapai 81% dalam e-commerce memerlukan strategi pembelanjaan yang efektif. Berikut ini beberapa tips efektif abandoned cart yang dapat membantu Anda meningkatkan konversi e-commerce:
- Ujicoba Subjek Email yang MenarikSubjek email yang personal dan relevan meningkatkan pembukaan email. Gunakan A/B testing untuk mencoba berbagai subjek email. Sesuaikan dengan perilaku pelanggan dan data kampanye sebelumnya.
- Pengiriman Email yang TerjadwalPutuskan apakah mengirim email tunggal atau serangkaian. Ini tergantung pada performa metrik unik dan perilaku pelanggan. Data menunjukkan rangkaian email yang disesuaikan lebih efektif.
- Analisis Feedback PelangganMemahami alasan di balik pengabaian keranjang belanja dengan meminta feedback pelanggan. Informasi ini membantu memperbaiki proses checkout dan mengurangi tingkat pengabaian.
- Promosi dan Penawaran UnikMenawarkan promosi khusus, seperti diskon atau pengiriman gratis, memotivasi pelanggan untuk menyelesaikan pembelian mereka.
Dengan strategi pembelanjaan e-commerce seperti ini, Anda bisa signifikan meningkatkan konversi e-commerce dan mengurangi abandoned cart. Selalu evaluasi strategi Anda berdasarkan data dan umpan balik untuk hasil yang optimal.
Kesimpulan
Mengatasi masalah keranjang belanja yang ditinggalkan sangat penting untuk sukses di dunia e-commerce. Dengan tingkat pengabaian keranjang yang tinggi, sekitar 68.81% hingga 74.52%, artikel ini memberikan solusi efektif. Ini membantu bisnis e-commerce mengurangi kehilangan pendapatan dan meningkatkan pengalaman belanja pelanggan.
Salah satu langkah penting adalah memperbaiki proses checkout. Desain yang sederhana dan opsi pembayaran yang beragam bisa mengurangi pelanggan yang meninggalkan keranjang. Transparansi biaya pengiriman dan membangun kepercayaan melalui ulasan produk juga penting.
Penggunaan teknologi seperti analisis data dan chatbot sangat membantu. Kampanye email marketing juga efektif, digunakan oleh 64% bisnis kecil dan menengah. Dengan menerapkan semua ini, bisnis e-commerce bisa lebih dekat dengan pelanggan, mengurangi keranjang yang ditinggalkan, dan meningkatkan penjualan.
David Antonny, COO di ToffeeDev dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang digital marketing, khususnya dalam Performance Marketing dan SEO. Juga salah satu Keynote Speaker di SEOCON 2019.