Anda tahu bahwa 74% konsumen menggunakan media sosial untuk membeli barang? Ini menunjukkan perubahan besar dalam cara konsumen berbelanja. Belanja melalui media sosial, atau social commerce, kini sangat populer.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah banyak hal, termasuk cara kita berbelanja. Sekarang, kita bisa beli di toko online dan media sosial. Ini adalah tren baru yang disebut social commerce.
Social commerce adalah saat platform media sosial digunakan untuk menjual dan membeli produk. Ini berbeda dengan toko online biasa. Di sini, kita bisa berinteraksi langsung dengan penjual dan membuat komunitas.
Pendahuluan: Era Digital dan Pergeseran Pola Belanja Konsumen
Perkembangan teknologi digital dan perubahan gaya hidup konsumen telah mendorong munculnya tren baru dalam perilaku konsumen perilaku konsumen digital. Sekarang, konsumen tidak hanya belanja di toko fisik atau penjualan e-commerce tradisional. Mereka juga belanja melalui media sosial, membuka peluang baru bagi bisnis.
Bisnis sekarang bisa memanfaatkan platform media sosial untuk meraih tren pemasaran digital.
Perkembangan Teknologi dan Perubahan Gaya Hidup
Kemajuan teknologi digital telah mengubah cara konsumen berbelanja. Sekarang, konsumen bisa mudah membandingkan harga dan membaca ulasan produk. Mereka juga bisa melakukan transaksi strategi pemasaran media sosial melalui smartphone mereka.
Ini telah menggeser peluang bisnis media sosial dari offline ke online. Ini memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi konsumen.
Munculnya Social Commerce sebagai Saluran Belanja Baru
Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup konsumen telah mendorong munculnya social commerce sebagai saluran belanja baru. Berbagai fitur tren pemasaran digital seperti Instagram Ads, TikTok Live, dan Facebook Ads mendukung tren ini. “TikTok telah bertransformasi sebagai medium di mana user dan brand dalam analisis pasar online terkoneksi secara langsung,” kata Javier Irigoyen, Head of Product for Shopping TikTok kepada The New York Times.
“TikTok telah bertransformasi sebagai medium di mana user dan brand dalam terkoneksi secara langsung, menciptakan pengalaman bertransaksi yang organik dalam satu aplikasi.”
Definisi dan Konsep Dasar Social Commerce
Perkembangan digital telah mengubah cara kita berbelanja dan berinteraksi dengan merek. Salah satu tren yang muncul adalah social commerce. Ini adalah bentuk perdagangan elektronik yang terjadi di platform media sosial atau melalui interaksi sosial online.
Pengertian Social Commerce
Dalam social commerce, aktivitas perdagangan dan pembelian terintegrasi dengan elemen sosial. Ini termasuk berbagi, interaksi, dan rekomendasi dari pengguna. Bisnis dapat memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan keuntungan besar dan mempertahankan pelanggan.
Perbedaan dengan E-Commerce Tradisional
Social commerce berbeda dengan marketplace tradisional. Di sini, ada interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Ini membentuk komunitas dan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal. Ini adalah perbedaan utama dengan e-commerce tradisional yang lebih fokus pada proses jual-beli tanpa interaksi dan komunitas sosial.
“Social commerce adalah bentuk perdagangan elektronik yang terjadi di platform media sosial atau melalui interaksi sosial online.”
Tren Konsumen Berbelanja via Media Sosial
Di era digital, banyak konsumen di Indonesia yang memilih belanja online. Mereka menghabiskan waktu banyak di media sosial. Mereka mencari produk melalui rekomendasi dan ulasan pengguna lain. Preferensi konsumen milenial sangat aktif di social commerce.
Statista memprediksi pendapatan dari social commerce akan naik hingga 22% dari total transaksi e-commerce di 2028. Ini menunjukkan engagement konsumen digital yang meningkat di media sosial.
“43% responden setuju bahwa berbelanja melalui Facebook telah menjadi gaya hidup, sementara 35% sangat setuju.”
Platform media sosial kini menawarkan fitur baru seperti live streaming dan katalog produk. Ini mempermudah jual beli di social commerce. UMKM di Indonesia bisa memanfaatkan ini untuk memasarkan produk dan meningkatkan penjualan.
Populasi pengguna internet di Indonesia terus tumbuh. Social commerce menjadi tren menarik bagi konsumen milenial. Bisnis yang memanfaatkan perilaku belanja online dan preferensi konsumen milenial di media sosial akan unggul di pasar.
Statistik dan Proyeksi Pertumbuhan Social Commerce Global
Data transaksi belanja via social commerce menunjukkan tren positif. Menurut Statista, pendapatan dari social commerce akan mencapai 22% dari total transaksi e-commerce global pada tahun 2028. Ini menunjukkan kontribusi besar dari social commerce terhadap pertumbuhan e-commerce.
Data Persentase Transaksi Belanja Daring Via Social Commerce
Cina adalah pasar terbesar untuk social commerce, dengan 47% transaksi e-commerce. Di Indonesia, 3,6% pendapatan belanja online berasal dari social commerce. Angka ini diperkirakan akan naik menjadi 5% pada tahun 2028.
Kontribusi Social Commerce dalam Pendapatan E-Commerce Global
Pendapatan e-commerce global diperkirakan mencapai $2,7 hingga $3,4 triliun pada tahun 2023. Kontribusi social commerce diperkirakan mencapai $500 hingga $629 miliar. Ini menunjukkan pentingnya social commerce dalam pertumbuhan e-commerce global.
“Pertumbuhan social commerce yang signifikan menunjukkan bahwa platform media sosial telah menjadi saluran belanja yang sangat penting bagi konsumen di seluruh dunia.”
Prospek Social Commerce di Indonesia
Indonesia memiliki lebih dari 200 juta pengguna internet, menjadikannya negara keempat terbesar di dunia. Akses internet dan penggunaan smartphone terus meningkat. Ini membuka peluang besar bagi social commerce untuk berkembang.
Konsumen dapat berbelanja dengan mudah melalui smartphone mereka. Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Populasi Internet dan Pengguna Media Sosial di Indonesia
Laporan “Asia Social Commerce Report 2018” dari PayPal menunjukkan Instagram dan Facebook sangat populer di Indonesia. 92% pedagang di Indonesia menggunakan Facebook, dan 72% menggunakan Instagram. Survei terbaru APJII menunjukkan Facebook adalah media sosial paling populer di Indonesia.
Peluang bagi UMKM dan Pengusaha Lokal
Prospek social commerce membuka peluang bagi UMKM Indonesia. Mereka bisa memasarkan produk secara daring dengan biaya rendah. UMKM bisa membangun brand awareness dan menjangkau konsumen baru melalui media sosial.
“Dalam kesepakatan antara YouTube dan Shopify, perusahaan dapat menjual produk di YouTube melalui streaming langsung, video, atau etalase, menarik puluhan juta pelanggan yang menonton siaran langsung Prime Day 2021.”
Manfaat Social Commerce bagi Konsumen
Di era digital, media sosial menjadi tempat belanja yang populer. Social commerce memberikan banyak manfaat bagi konsumen saat berbelanja.
Rekomendasi dan Ulasan Pengguna
Social commerce memungkinkan konsumen mendapat rekomendasi dan ulasan produk dari pengguna lain. Ini membantu mereka memahami produk sebelum membeli. Mereka bisa membuat keputusan yang lebih tepat.
Kemudahan Pembelian dan Penargetan Iklan
Social commerce membuat pembelian lebih mudah. Konsumen bisa menikmati promosi dan diskon dari kampanye pemasaran di media sosial. Mereka juga mendapat penargetan iklan yang sesuai dengan minat mereka, dengan harga lebih murah.
Belanja di social commerce juga lebih sosial. Konsumen bisa berinteraksi, berbagi, dan diskusi produk dengan teman di media sosial.
“Dengan fitur rekomendasi dan ulasan pengguna di platform social commerce, saya merasa lebih yakin dan percaya diri dalam membuat keputusan pembelian.”
Manfaat Social Commerce bagi Bisnis
Memanfaatkan platform social commerce memberikan banyak keuntungan bagi bisnis. Ini memungkinkan bisnis untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas produk atau layanan. Dengan lebih banyak eksposur, penjualan pun bisa meningkat.
Social commerce memungkinkan bisnis berinteraksi langsung dengan pelanggan. Ini membantu memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Bisnis juga bisa membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
Aktivitas pemasaran dalam social commerce mudah diukur. Data sosial yang diperoleh memberikan wawasan tentang efektivitas kampanye. Ini membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih strategis.
Kemitraan dengan Influencer dan Pembentukan Komunitas
Melibatkan influencer atau tokoh terkenal di media sosial meningkatkan visibilitas dan kepercayaan pelanggan. Kerja sama dengan influencer lebih murah dibandingkan iklan offline. Social commerce juga memfasilitasi pembentukan komunitas pelanggan yang aktif.
Komunitas pelanggan yang terbentuk meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk atau layanan. Mereka bisa berinteraksi satu sama lain dan dengan merek.
“Hanya sekitar 30% populasi AS yang pernah melakukan pembelian di platform social commerce, berbeda dengan China di mana lebih dari 50% penjualan ritel berasal dari social commerce.”
Platform Social Commerce Populer
Di era digital, belanja di media sosial sangat populer di Indonesia. Beberapa platform social commerce yang sering digunakan adalah:
Facebook Marketplace dan Instagram Shopping
Facebook Marketplace memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual produk lokal. Mereka bisa membuat daftar produk dan berinteraksi dengan pembeli atau penjual. Transaksi dilakukan langsung di platform.
Instagram Shopping memungkinkan bisnis menandai produk di postingan. Informasi harga dan tautan pembelian langsung tersedia.
Pinterest Shop, Shopee Live, dan TikTok Shop
Pinterest memiliki fitur “Shop” untuk menemukan dan membeli produk. Produk bisa diakses dari pin. Pengguna bisa menjelajahi kategori produk yang relevan.
Shopee Live memungkinkan penjual menjual produk secara langsung. Fitur ini ada di platform Shopee.
TikTok Shop memungkinkan penjual memasarkan dan menjual produk di TikTok. Video pendek menampilkan produk, dan pengguna bisa langsung beli.
Platform social commerce ini menawarkan fitur menarik. Mereka sangat populer di Indonesia untuk jual-beli.
Strategi Pemanfaatan Social Commerce untuk Penjualan
Saat ini, tren social commerce sedang berkembang pesat. Ini memberikan banyak manfaat bagi konsumen dan bisnis. Bisnis harus memiliki strategi yang efektif untuk memanfaatkan social commerce. Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Membangun brand awareness dengan konten menarik dan konsisten di media sosial.
- Kerjasama dengan influencer yang sesuai target audiens untuk meningkatkan kredibilitas dan jangkauan.
- Menganalisis data dan perilaku konsumen di media sosial untuk memahami preferensi mereka.
- Memanfaatkan fitur penjualan langsung (live commerce) untuk meningkatkan interaksi dan konversi.
- Mengoptimalkan strategi iklan berbayar di media sosial untuk menjangkau audiens lebih luas.
- Mengimplementasikan omnichannel marketing untuk mengintegrasikan pengalaman belanja di berbagai platform.
Dengan strategi yang tepat, bisnis bisa meningkatkan penjualan online dan optimisasi penjualan secara efektif.
“Strategi social commerce yang tepat dapat meningkatkan konversi penjualan dan pendapatan bisnis secara signifikan.”
Kesimpulan
Social commerce adalah cara efektif untuk meningkatkan penjualan di Indonesia. Teknologi yang berkembang membuat banyak pilihan bagi konsumen dan pebisnis. Ini membuka peluang baru dalam dunia perdagangan digital.
Di Indonesia, 57% orang sudah belanja online. 96% pengguna internet mencari produk online. Aplikasi seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak sangat populer di kalangan muda.
Manfaatkan platform social commerce untuk memperluas jangkauan merek Anda. Anda bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan dan analisis data untuk meningkatkan penjualan. Social commerce sangat penting untuk bisnis di era digital ini.
David Antonny, COO di ToffeeDev dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang digital marketing, khususnya dalam Performance Marketing dan SEO. Juga salah satu Keynote Speaker di SEOCON 2019.