92% pemasar mengatakan kampanye pemasaran influencer mereka efektif. Pemasaran influencer membuka banyak peluang bisnis.
Tapi, memilih influencer yang tepat sangat krusial. Ini merupakan kunci sukses strategi.
Anda perlu mengerti bedanya micro influencer dan macro influencer. Memahami hal ini akan bantu Anda menentukan mana yang lebih baik capai tujuan bisnis.
Perbedaan micro influencer dan macro influencer sangat signifikan dalam pemasaran influencer. Meski kelihatannya sama, keduanya punya karakteristik berbeda.
Anda akan tahu influencer yang cocok untuk kemajuan bisnis Anda. Apakah itu influencer dari skala kecil atau besar.
Apa itu Influencer?
Influencer adalah orang yang bisa mempengaruhi orang lain secara positif. Mereka punya pengetahuan dan pengikut yang banyak di media sosial. Karena itu, orang percaya pada mereka dan mereka dianggap kredibel.
Peran Penting Influencer dalam Bisnis
Pada tahun 2017, banyak pemasar mulai menggunakan influencer marketing. Mereka temukan bahwa ini cara yang baik dan efektif. Dengan melibatkan influencer, perusahaan bisa lebih mudah dikenal karena di-promosi.
Perbedaan Micro Influencer dan Macro Influencer
Micro influencer dan macro influencer berbeda pada jumlah pengikut mereka di media sosial. Micro influencer memiliki 1 ribu hingga 100 ribu pengikut. Sedangkan, macro influencer memiliki lebih dari 500.000 hingga 1 juta pengikut.
Keahlian dan Fokus Bidang
Micro influencer umumnya memiliki keahlian khusus, seperti di bidang sinematografi atau olahraga. Sebaliknya, macro influencer seringkali vlogger, YouTuber, atau selebriti.
Jangkauan Audiens
Walaupun jangkauan micro influencer terbatas, mereka mencapai audiens dalam niche tertentu. Ini berbanding terbalik dengan macro influencer yang menjangkau khalayak yang lebih luas.
Pemasaran Influencer Mikro vs Makro
Kita akan pelajari bedanya pemasaran influencer mikro dan makro. Ini melibatkan beberapa aspek kunci yang menarik.
Tingkat Engagement
Micro influencer punya tingkat engagement tinggi, 7%-20%. Pengikut mereka sungguh-sungguh suka kontennya karena relevan dengan niche mereka. Di sisi lain, influencer makro hanya punya rata-rata 5% engagement. Meski kontennya lebih banyak dilihat, sedikit yang sungguh-sungguh tertarik.
Jangkauan Audiens
Influencer mikro, meski punya engagement kuat, memiliki pengikut lebih sedikit. Tapi ini bisa membantu menjangkau demografi yang lebih tepat. Sementara itu, influencer makro bisa menjangkau audiens yang lebih banyak sekali.
Niche/Fokus Bidang
Influencer mikro fokus pada niche tertentu, membangun ikatan kuat dengan pengikut. Mereka menawarkan cara yang mudah didekati untuk pasar spesifik. Sebaliknya, influencer makro sering menjangkau banyak topik daripada fokus pada satu saja.
Autentisitas
Influencer mikro dikenal karena keasliannya. Mereka jarang punya pengikut palsu, jadi feedback dari pengikut adalah nyata. Ini meningkatkan efektivitas kampanye mereka. Namun, ada risiko pengikut palsu dan pengikut yang kurang tertarik pada produk saat menggunakan influencer makro.
Kelebihan dan Kekurangan Influencer Mikro
Kelebihan Influencer Mikro
Micro influencer unggul dalam membangun hubungan. Mereka dianggap lebih mampu mengekspresikan diri. Ini membuat orang lebih percaya pada mereka. Kerja sama dengan mereka juga lebih murah.
Kekurangan Influencer Mikro
Kelemahan micro influencer adalah jumlah pengikut yang sedikit. Dibandingkan dengan macro influencer, mereka mungkin menjangkau audiens lebih sedikit. Tapi, ini bukan jaminan kegagalan promosi. Mereka sering menarik audiens yang sangat tertarik pada topik tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan Influencer Makro
Kelebihan dan kekurangan menggunakan influencer makro sangat penting untuk diperhatikan. Ini akan membantu kita lebih memahami tentang mereka.
Kelebihan Influencer Makro
Influencer makro menjangkau banyak orang karena mereka punya banyak followers. Mereka dibantu oleh tim berpengalaman. Jadi, risiko bagi perusahaan yang bekerja sama juga lebih kecil.
Penggunaan influencer makro meningkatkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menyebarkan kampanye pemasaran. Mereka juga membantu memperkuat citra produk melalui pengendalian yang ketat.
Kekurangan Influencer Makro
Beberapa orang merasa kesulitan membayar influencer makro. Ini khususnya bagi usaha kecil atau menengah yang anggarannya terbatas.
Apa yang dipromosikan oleh makro influencer kadang-sadang dipertanyakan orang. Karena mereka sering mempromosikan berbagai produk, keaslian promosi mereka dianggap kurang.
Sebuah survei menyatakan, hanya 3% dari orang yang benar-benar membeli produk setelah dilihat dari promosi influencer makro.
Kesimpulan
Influencer makro dan mikro keduanya bisa jadi strategi pemasaran yang berhasil. Anda harus memilih influencer yang cocok dengan bisnis Anda. Perhatikan ukuran audiens, keterlibatan, keahlian, dan keautentikan si influencer.
Anda bisa pakai influencer makro kalau tujuan Anda menjangkau publik luas. Tapi, kalau tujuan Anda keterlibatan tinggi dan sasar audiensnya spesifik, lebi baik pilih influencer mikro. Gunakan platform seperti SociaBuzz untuk temukan influencer yang pas untuk bisnis Anda.
Tidak ada jawaban pasti untuk tiap bisnis soal influencer. Pastikan Anda tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan pemahaman itu, Anda bisa pilih strategi pemasaran influencer yang terbaik untuk produk atau layanan Anda.
David Antonny, COO di ToffeeDev dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang digital marketing, khususnya dalam Performance Marketing dan SEO. Juga salah satu Keynote Speaker di SEOCON 2019.